Senin, 29 Oktober 2018

MENGASIHI TUHAN dan SESAMA

Ringkasan Kotbah
Pdm. M. Sihombing GPI Lahat
Minggu 28 Oktober 2019
MENGASIHI TUHAN dan SESAMA
Mat. 22: 39
Sakah satu karekter dari Yesus yang tergambar di hidup orang Kristen yang bear adalah KASIH yang tak pernah lepas walupun dalam situasi apapun , bahkan sesorang yang sangat berkekurangan pun tetap ada gambaran Yesus dalam Hidupnya walaupun itu bukan berbentuk materi...
Jadi kasih yang benar dari Tuhan untuk sesama kita adalah;
1. Kaih yang MENGAMPUNI DAN MELUPAKAN
 Mengampuni bukanlah persoalan yang gampang tetapi memelukan pengorbanan yaitu menghilankan ke egoisan kita,  Menghilangkan Menonjolkan diri , Menghilangkan dendam dll. Jadi MENGAMPUNI adalah Pemulihan kembali hubungan personil yang telah putus. Untuk meraih pengampunan ini diperlukan pengorbanan yang tidak bisa pura pura dan harus orang yang bear benar mengasihi Tuhan.
MELUPAKAN adalah melepaskan  hal hal yang telah kita ampuni dan tidak di perbincangkan lagi atau tidak menjadi pertimbangan dalam kita mengambil keputusan berikutnya . Ada seseorang yang mempunyai  Mobil yang sudal 10 tahun mennggak tidak bayar pajak  dan dia tidak sanggup untuk bayar , tapi ada program pemerintah untuk Pemutihan / Penghapusan pajak , Tunggakan yang 10 tahun tidak di hitung tapi yang dibayar adalah pajak 1Tahun yang di jalani Nah untuk pembayaran pajak berikutnya  PETUGAS PAJAK TIDAKLAGI MENGINGAT TUNGGAKAN TAHUN2 SEBELUMNYA, Inilah yang disebut Pengampunan dan Melupakan......
Kita Orang Kristen yang benar harus bisa mengampuni dan melupakan sehingga Ada tetap gambaran dan krakter Yesus di pribadi kita . Jadi dimanapun kita berada oleh karena pengampunan yang sudah terpatri dalam hidupkita maka sekelilingkita akan mendapat berkat oleh kita,
Hidup Orang Kristen Yang benar saat ini sangat di butuhkan maka kita harus Punya dampak dimanapun kita berada ( ada perbedaan oang kristen yang benar ) dimana dia ada.
Tuhan Yesus Mewmberkati






Rabu, 10 Oktober 2018


Belajar Mengendalikan diri

 Amsal 25:28 <Org yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.>
Ketika berat badan cenderung naik terus, banyak orang memilih untuj menguruskan badan dengan cara diet. Namun diet ternyata bukan hal yang gampang untuk dijalankan. Diet seringkali gagal di tengah jalan, masalahnya cuma satu, yaitu kesulitan utk mengendalikan diri ketika berhadapan dengan makanan kesukaan.
Soal mengendalikan diri tentu tidak hanya terbatas dengan makan saja. Hampir semua sisi dalam kehidupan kita membutuhkan pengendalian diri.
Banyak tokoh Alkitab yang jatuh terpuruk hanya gara-gara tidak bisa mengendalikan diri.
Seandainya saja..
  • Hawa bisa mengendalikan diri terhadap keinginan makan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat.
  • Musa tidak cepat marah ketika memukul bukit batu untuk memberi minum kepada bani Isarel yang rewel itu.
  • Simson bisa menahan nafsunya terhadap perempuan macam Delila.
>Yudas tak silau dengan uang yg ditawarkan oleh imam  kepala.

Tak bisa mengendalikan diri sering membuat kita melakukan hal-hal yg sangat bodoh.. 
  • Seperti ketika kita dikuasai oleh emosi yang berlebihan.
  • Seperti mengambil keputusan dengan emosi(buru-buru)
  • Seperti kita tidak mkemperdulikan sekeliling kita ketika kita berbicara
Tanpa memiliki pengendalian diri maka kita seperti kota yang tembok pertahanannya roboh.
Ambillah salah satu kekangan dari hal-hal berikut ini: tidak menjadi rakus soal makan; tidak berkata kotor; tidak membelanjakan uang untuj hal yang tak perlu.

Pdt. M. Sihombing



Belajarlah Menunggu....
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”Pengkhotbah.3:11

Menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan, apalagi bila kita didesak oleh hal lain yang menuntut kita untuk segera melakukan hal berikutnya. Menunggu bisa menjadi hal yang menjengkelkan! Semua orang tidak menyukai pekerjaan menunggu ini. Mengapa? Menunggu menunjukkan bahwa kita tidak memiliki kendali penuh atas diri kita sendiri atau atas situasi yang sedang kita hadapi.
Ada pihak lain atau hal lain yang memegang kendali dan mengharuskan kita menunggu. Misalnya: kita harus sabar menunggu sampai lampu hijau menyala, kita harus mengendalikan diri untuk tidak menyerobot antrian, kita harus menunggu sampai musim mangga itu berbuah, dll. Di atas segalanya TUHAN-lah yang memegang kendali atas seluruh waktu dan peristiwa dalam hidup manusia.
Ketika kita menunggu, kita belajar berserah kepada kedaulatan Tuhan. Jangan pernah kehilangan iman atau meragukan kesanggupan Tuhan untuk menolong kita, hanya saja kita perlu lebih bersabar dan berserah penuh serta percaya bahwa Tuhan telah menentukan waktu yang paling tepat untuk memberi jawaban kepada kita.
Dalam penantian, kita belajar peka terhadap suara Tuhan yang menuntun kita langkah demi langkah semakin mendekat kepada-Nya. Menunggu adalah proses untuk belajar taat kepada Tuhan dalam segala perkara. Menunggu juga membuat kehidupan doa kita semakin efektif, lebih lama menunggu akan membuat kita lebih sering berdoa. Menunggu membuat kita menikmati ketenangan karena kita sudah menyerahkan perkara kita ke dalam tangan Tuhan yang mengatur seluruh hidup kita. Tuhan membuat kita menunggu agar kita belajar banyak hal.
Haleluya.
Pdt. M. Sihombing